Monday, February 28, 2011

0

Bab 5. Komponen Sistem Operasi


 

5.1. Pendahuluan


 

Sebuah sistem operasi dapat dibagi menjadi beberapa komponen. Secara umum, para pakar sepakat

bahwa terdapat sekurangnya empat komponen manajeman utama yaitu:

• Manajemen Proses,

• Manajemen Memori, dan

• Manajamen Sistem Berkas.

• Manajemen Masukan/Keluaran

Selain keempat komponen di atas, Avi Silberschatz, dan kawan-kawan menambahkan beberapa

komponen seperti:

• Manajemen Penyimpanan Sekunder.

• Manajemen Sistem Proteksi.

• Manajemen Jaringan.

•    Command-Interpreter System.


 

5.2. Manajemen Proses


 

Proses adalah sebuah program yang sedang dieksekusi. Sebuah proses membutuhkan beberapa

sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. Alokasi sumber daya tersebut dikelola oleh Sistem

Operasi. Umpamanya, walku    CPU, memori, berkas-berkas, dan perangkat-perangkat M/K. Ketika

proses tersebut berhenti dijalankan, sistem operasi akan mendapatkan kembali semua sumber daya

yang bisa digunakan kembali.


 

Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses

seperti:

• Membuat dan menghapus proses pengguna dan sistem proses.

• Menunda atau melanjutkan proses.

• Menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi proses.

• Menyediakan mekanisme untuk komunikasi proses.

• Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.


 

5.3. Manajemen Memori Utama


 

Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah    array    yang besar dari word atau

byte, yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap    word    atau byte

mempunyai alamat tersendiri. Memori utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan instruksi/data

yang akses datanya digunakan oleh CPU dan perangkat Masukan/Keluaran. Memori utama

termasuk tempat penyimpanan data yang yang bersifat volatile -- tidak permanen -- yaitu data akan

hilang kalau komputer dimatikan.


 

Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen

memori seperti:

• Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya.

• Memilih program yang akan di-load ke memori.


 

5.4. Manajemen Sistem Berkas


 

Berkas adalah kumpulan informasi yang berhubungan, sesuai dengan tujuan pembuat berkas

tersebut. Umumnya berkas merepresentasikan program dan data. Berkas dapat mempunyai struktur

yang bersifat hirarkis (direktori, volume, dll.). Sistem operasi mengimplementasikan konsep abstrak

dari berkas dengan mengatur media penyimpanan massa, misalnya tapes dan disk.


 

Sistem operasi bertanggung-jawab dalam aktivitas yang berhubungan dengan manajemen berkas:

• Pembuatan dan penghapusan berkas.

• Pembuatan dan penghapusan direktori.

 

• Mendukung manipulasi berkas dan direktori.

• Memetakan berkas ke secondary-storage.

• Mem-back-up berkas ke media penyimpanan yang permanen (non-volatile).


 

5.5. Manajemen Sistem Masukan/Keluaran


 

Sistem ini sering disebut dengan device manager. Menyediakan device driver yang umum sehingga

operasi Masukan/Keluaran dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup). Contoh:

pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada perangkat keras, CD-ROM

dan floppy disk.


 

Komponen Sistem Operasi untuk sistem Masukan/Keluaran:

• Penyangga: menampung sementara data dari/ke perangkat Masukan/Keluaran.

•    Spooling: melakukan penjadwalan pemakaian Masukan/Keluaran sistem supaya lebih efisien

(antrian dsb.).

• Menyediakan    driver:    untuk    dapat    melakukan    operasi    rinci    untuk    perangkat    keras

Masukan/Keluaran tertentu.


 

5.6. Manajemen Penyimpanan Sekunder


 

Data yang disimpan dalam memori utama bersifat sementara dan jumlahnya sangat kecil. Oleh

karena itu, untuk menyimpan keseluruhan data dan program komputer dibutuhkan penyimpanan

sekunder yang bersifat permanen dan mampu menampung banyak data, sebagai    back-up    dari

memori utama. Contoh dari penyimpanan sekunder adalah hard-disk, disket, dll.


 

Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen disk

seperti:

•    free space management.

• alokasi penyimpanan.

• penjadwalan disk.


 

5.7. Sistem Proteksi


 

Proteksi mengacu pada mekanisme untuk mengontrol akses yang dilakukan oleh program, prosesor,

atau pengguna ke sistem sumber daya. Mekanisme proteksi harus:


 


 

• Membedakan antara penggunaan yang sudah diberi izin dan yang belum.


 

• Menspesifikasi kontrol untuk dibebankan/diberi tugas.


 

• Menyediakan alat untuk pemberlakuan sistem.


 


 

5.8. Jaringan


 

Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak berbagi memori, atau    clock. Setiap

prosesor mempunyai memori dan clock tersendiri. Prosesor-prosesor tersebut terhubung melalui

jaringan komunikasi Sistem terdistribusi menyediakan akses pengguna ke bermacam sumber-daya

sistem. Akses tersebut menyebabkan peningkatan kecepatan komputasi dan meningkatkan

kemampuan penyediaan data.


 

5.9.
Command-Interpreter System


 

Sistem Operasi menunggu instruksi dari pengguna (command driven). Program yang membaca

instruksi dan mengartikan control statements umumnya disebut:    control-card interpreter,

command-line interpreter dan terkadang dikenal sebagai shell. Command-Interpreter System sangat

bervariasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi yang lain dan disesuaikan dengan tujuan dan

teknologi perangkat Masukan/Keluaran yang ada. Contohnya: CLI,    Windows, Pen-based    (touc

dan lain-lain.


 

5.10. Rangkuman

 


 

Pada umumnya, komponen sistem operasi terdiri dari manajemen proses, manajemen memori

utama, manajemen berkas, manajemen sistem M/K, manajemen penyimpanan sekunder, sistem

proteksi, jaringan dan Command-Interpreter System.


 


 

Rujukan


 

[Silberschatz2005] Avi Silberschatz, Peter Galvin, dan Grag Gagne. 2005.    Operating Systems

Concepts. Seventh Edition. John Wiley & Sons.

0 komentar:

Tinggalkan Pesan, Kesan, Cacian, Omelan, Ocehan